Minggu, 09 Agustus 2015

Ketika Anak Desa Bertanya Tentang Bendera



Bulan Agustus telah datang, dimana mana tampak meriah. Umbul umbul yang tampak terpasang di pinggir jalan di kampungku, jalan desa dicat putih di sepanjang tepian badan jalan. Sebuah desa di bagian selatan Jawa Tengah. Bulan Desa yang paling ujung  barat dari kabupaten kami dan dekat perbatasan dengan kabupaten tetangga. Agustus mengingatkanku arti patriotisme, rasa cinta tanah air, cerita perjuangan leluhur dan pendiri bangsa yang berjuang segenap jiwa raga dan harta benda pun dikorbankan demi kemerdekaan negara tercinta kita. Kemerdekaan yang tidak gampang diperoleh, banyak sekali pejuang pejuang kita telah gugur. Perjuangan yang telah dipersembahkan oleh pendahulu kita seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa selayaknya menghargai dan meneruskan perjuangan cita cita pendahulu kita.

Sabtu, 01 Agustus 2015

BERKIBARLAH BENDERAKU

(Bagian terakhir)

C.    Konflik Indonesia Belanda Setelah Proklamasi
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Belanda dengan membonceng tentara sekutu ingin menancapkan kekuasaannya lagi di Indonesia. Hal itu mengakibatkan munculnya konflik antara Indonesia dengan Belanda. Berikut adalah dua pembahasan utama mengenai konflik Indonesia dengan Belanda.

1.      Faktor Penyebab Konflik Indonesia - Belanda

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda setelah proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 antara lain sebaga berikut.

BERKIBARLAH BENDERAKU

(Bagian kedua)

B.      Perkembangan Nasionalisme Indonesia
Semenjak ide-ide perubahan dan nasionalisme mulai masuk ke Indonesia, ada perubahan di dalam menghadapi kolonialisme dan imperialisme Barat. Perubahan itu antara lain mencakup strategi, pemimpin pergerakan, dan cakupan wilayah gerakan. Perlawanan terhadap kolonialisme tidak lagi ditempuh melalui perjuangan bersenjata tetapi menggunakan organisasi atau perkumpulan yang dipimpin oleh kelompok bangsawan terpelajar dengan cakupan wilayah yang lintas etnis dan budaya. Salah satu faktor yang mampu mempersatukannya adalah adanya kesadaran nasional.
Kesadaran itu mulai bangkit setelah periode politik etis diterapkan di Indonesia. Periode ini ditandai oleh munculnya priayi baru yang menempatkan pendidikan sebagai kunci perubahan masyarakat. Oleh karena itu, tidak aneh apabila banyak organisasi pergerakan yang menempatkan pendidikan sebagai tujuan gerakan. Berikut adalah gerakan yang muncul setelah kesadaran nasional mulai muncul di Indonesia.

BERKIBARLAH BENDERAKU

(Bagian pertama)

Bulan Agustus adalah bulan yang sangat sakral bagi bangsa Indonesia karena didalamnya terdapat tanggal 17 yang merupakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Hari kemerdekaan yang selalu diperingati bangsa Indonesia tidak memandang umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Semua terasa mangharu biru, semarak dalam perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak sekali acara yang diselenggarakan oleh berbagai pihak baik dari tingkat RT sampai tingkat pusat. Perayaan tingkat RT biasanya diselenggarakan berbagai lomba-lomba. Ada lomba tarik tambang, lomba makan kerupuk, lomba panjat pinang, dan masih banyak lagi.
Perayaan hari kemerdekaan yang ada di masyarakat merupakan perayaan yang diperingati setiap tahun pada bulan Agustus yang puncaknya pada tanggal 17 Agustus. Tanggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Bangsa Indonesia semua telah mengetahui tanggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan, tetapi ada kemungkinan generasi muda sekarang ada yang belum mengetahui dan menghayati arti peringatan hari kemerdekaan tersebut. Untuk menghayati dan menghormati hari kemerdekaan, kita perlu kilas balik perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan yang penuh dengan menyerahkan harta benda bahkan nyawa pejuang pahlawan kemerdekaan. Semua itu dilandasi dengan semangat nasionalisme para pendahulu kita. Rasa nasionalisme kaum muda sekarang dapat dirasakan berbeda dengan nasionalisme kaum tua maupun para pejuang bangsa Indonesia.

Minggu, 05 Juli 2015

ORANG-ORANG DESA YANG TERPILIH

(Bagian keempat)


D.    Orang-Orang Desa Yang Terpilih
Masyarakat dari sebuah desa kebanyakan mempunyai beberapa atau malah banyak orang yang mempunyai latar pendidikan tinggi. Desa desa yang berada di sekitar pegunungan Kendeng Selatan ini rata rata penduduknya tamatan SMU/SMK atau sederajat. Masih banyak juga ditemui orang desa yang berlatar belakang pendidikan dibawahnya. Orang orang desa yang berlatar belakang berpendidikan tinggi mempunyai kecenderungan memilih pekerjaan di luar desa. Adapun yang tinggal di desa, berprofesi pns atau belum mendapatkan pekerjaan atau terpaksa untuk hidup di desa. Mengapa terpaksa hidup di desa? Iya, karena mereka biasanya mempunyai usaha karena belum memperoleh pekerjaan yang mereka idam-idamkan dan harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Atau mungkin juga mereka tinggal di desa karena permintaan dari orang tuanya untuk menemani dan merawat sampai akhir hayatnya.

Sabtu, 04 Juli 2015

ORANG-ORANG DESA YANG TERPILIH


(Bagian ketiga)

C.    Sisi Lain Orang Desa
Kehidupan di era jaman sekarang yang merupakan era jaman hedonism, orang orang yang wajar. Kehidupan yang hanya mementingkan diri sendiri maupun golongan adalah gejala yang timbul terutama di kota kota besar di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh kebudayaan barat. Orang orang yang seperti itu kebanyakan mempunyai tujuan untuk memperoleh material ataupun kekuasaan. Mereka rela mengorbankan apapun dan memperoleh dengan cara apapun untuk mencapai tujuan yang hendak diraih. Di dalam bukunya Munandar Sulaeman yang berjudul Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar, menyebutkan bahwa barat dalam cara berpikir dan hidupnya lebih terpikat oleh kemajuan material dan hidup sehingga tidak cocok dengan cara berpikir untuk meninjau makna dunia dan makna hidup. Mereka menganggap ada tiga nilai penting yang mendasari semua nilai di barat, yakni martabat manusia, kebebasan, dan teknologi. Dalam hal manusia, mereka beranggapan bahwa manusia adalah ukuran segalanya. Maksudnya manusia mempunyai kemampuan untuk menyempurnakan hidupnya sendiri, dengan syarat bertitik tolak dari rasio, intelek, dan pengalaman.

Senin, 29 Juni 2015

ORANG-ORANG DESA YANG TERPILIH

(Bagian kedua)


B.    Motivasi Orang Desa
Motivasi setiap orang pastilah berbeda, dan motivasi kadang berhubungan dengan urusan perut untuk bertahan hidup.hehehe. Dalam bukunya Aang Fetha yang berjudul “Akulah Setan Anda Siapa? Tafsir Imajiner Ayat ayat (tentang) Setan” menyatakan, agar tetap hidup,  manusia harus mengisi perut dengan makanan. Secara alamiah pula, manusia mencari dan menelan makanan bilamana perut terasa lapar. Begitulah taraf paling primitive, tatkala manusia sekadar berusaha bertahan hidup. Dari kebutuhan perutlah, kehidupan manusia menjadi dinamis. Manusia akan berusaha mengumpulkan makanan sebanyak banyaknya, sebagai persiadaan, dengan persiadaan menumpuk untuk jangka panjang.Urusan perutlah bisa menyebabkan suatu pertengkaran, situasi yang tidak nyaman, atau sebaliknya, memnyebabkan kebahagiaan, rasa nyaman dan lingkungan yang damai dengan adanya kesejahteraan yang ada.

Sabtu, 27 Juni 2015

ORANG-ORANG DESA YANG TERPILIH


(Bagian pertama)



A.    Pemberdayaan Orang-Orang Desa
Banyaknya program pemerintah yang pada intinya adalah membantu masyarakat desa khususnya masyarakat miskin mempunyai segi positif dan negatif. Segi positifnya antara lain adalah meningkatkan perekonomian masyarakat perdesaan dengan berbagai program pemerintah. Segi negatifnya adalah ketika masyarakat perdesaan yang menerima bantuan, misalkan bantuan tunai langsung ke masyarakat, tidak tepat sasaran akan menimbulkan kecemburuan sosial di lingkungan masyarakat sekitarnya. Segi negatifnya yang lain adalah jika masyarakat tidak menyadari akan tujuan bantuan yang diberikan, bisa membuat masyarakat menjadi malas bekerja dan menggantungkan turunnya bantuan tersebut. Cerita dari obrolan santai di warung kopi di sebuah desa di sekitar pegunungan Kendeng Selatan, menyeritakan kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan mereka. Dalam obrolan yang santai, mereka bercerita tentang adanya bantuan yang salah sasaran. Ketika ada pembetulan data daftar penerima bantuan, misalkan bantuan langsung masyarakat, orang yang dulunya menerima bantuan tersebut yang tidak layak mendapatkan bantuan dan kemudian setelah ada pembetulan daftar penerima orang yang tidak layak tersebut sudah tidak masuk lagi ke dalam daftar tersebut. Orang yang tidak layak mendapatkan bantuan tersebut memprotes dan ada yang sampai menjadi pertengkaran dengan orang yang menggantikan dalam daftar penerima bantuan. 

Minggu, 31 Mei 2015

KESUKSESAN, SIAPA YANG TIDAK TERGIUR?

Apa itu sukses?
Secara umum, sukses adalah taraf sejauhmana seseorang mengalami kemajuan dan peningkatan dalam menjalankan aneka tugas kehidupan meskipun menghadapi aneka tantangan dan hambatan (Paul Stoltz, 1997). Ukuran sukses pada setiap orang berbeda-beda. Yang lebih penting diukur adalah dari dalam diri sendiri berupa kualitas motivasi hidup yang semakin meningkat.
Ketika seorang individu berperilaku, perilaku yang nampak adalah hasil dari berbagai macam faktor yang melatar belakanginya. Faktor-faktor yang melatar belakangi tersebut biasanya sesuai dengan tingkat kebutuhan yang ingin dicapai oleh seorang individu. Menurut Abraham Maslow ada 5 tingkatan kebutuhan manusia, yaitu :
1. Kebutuhan fisiologis : makan,minum, tidur, seks.
2. Kebutuhan Rasa Aman : Punya penghasilan, tempat tinggal sendiri
3. Kebutuhan Mencintai-dicintai : punya lingkaran sahabat, pasangan hidup
4. Kebutuhan Harga-diri : Punya karir, jabatan, kegiatan yang memberi rasa jati diri.
5. Kebutuhan aktualisasi diri : Punya sarana untuk mengembangkan aneka talenta demi mencapai tujuan yang lebih luhur-mulai : peningkatan diri, pelayanan kepada sesama.
Setiap kali individu berperilaku, maka ia akan dipengaruhi oleh tingkat kebutuhan yang telah terpenuhi. Misalnya : ketika seorang individu, kebutuhan fisiologisnya(makan, minum, tidur, seks) belum terpenuhi maka perilakunya akan mengarah kepada pemenuhan kebutuhan fisiologisnya.

Jumat, 29 Mei 2015

Otak Kanan Orang Desa

A. Orang Desa yang Terpilih.

Sebuah desa kebanyakan mempunyai beberapa atau malah banyak orang yang mempunyai latar pendidikan tinggi. Desa desa yang berada di sekitar pegunungan Kendeng Selatan ini rata rata penduduknya tamatan SMU/SMK atau sederajat. Masih banyak juga ditemui orang desa yang berlatar belakang pendidikan dibawahnya. Orang orang desa yang berlatar belakang berpendidikan tinggi mempunyai kecenderungan memilih pekerjaan di luar desa. Adapun yang tinggal di desa, berprofesi pns atau belum mendapatkan pekerjaan atau terpaksa untuk hidup di desa. Mengapa terpaksa hidup di desa? Iya, karena mereka biasanya mempunyai usaha karena belum memperoleh pekerjaan yang mereka idam-idamkan dan harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Atau mungkin juga mereka tinggal di desa karena permintaan dari orang tuanya untuk menemani dan merawat sampai akhir hayatnya.
Selanjutnya baca...Otak Kanan Orang Desa