Bulan Agustus adalah bulan yang sangat sakral bagi bangsa Indonesia karena didalamnya terdapat tanggal 17 yang merupakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Hari kemerdekaan yang selalu diperingati bangsa Indonesia tidak memandang umur, jenis kelamin dan pekerjaan. Semua terasa mangharu biru, semarak dalam perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak sekali acara yang diselenggarakan oleh berbagai pihak baik dari tingkat RT sampai tingkat pusat. Perayaan tingkat RT biasanya diselenggarakan berbagai lomba-lomba. Ada lomba tarik tambang, lomba makan kerupuk, lomba panjat pinang, dan masih banyak lagi.
Perayaan hari kemerdekaan yang ada di masyarakat merupakan perayaan yang diperingati setiap tahun pada bulan Agustus yang puncaknya pada tanggal 17 Agustus. Tanggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Bangsa Indonesia semua telah mengetahui tanggal 17 Agustus merupakan hari kemerdekaan, tetapi ada kemungkinan generasi muda sekarang ada yang belum mengetahui dan menghayati arti peringatan hari kemerdekaan tersebut. Untuk menghayati dan menghormati hari kemerdekaan, kita perlu kilas balik perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan yang penuh dengan menyerahkan harta benda bahkan nyawa pejuang pahlawan kemerdekaan. Semua itu dilandasi dengan semangat nasionalisme para pendahulu kita. Rasa nasionalisme kaum muda sekarang dapat dirasakan berbeda dengan nasionalisme kaum tua maupun para pejuang bangsa Indonesia.
A. Kelahiran dan Perkembangan Nasionalisme Bangsa Indonesia
1. Lahirnya Nasionalisme Indonesia
Indonesia telah dijajah oleh bangsa Barat sejak abad XVII, namun kesadaran nasional sebagai sebuah bangsa baru muncul pada abad XX. Kesadaran itu muncul sebagai akibat dari sistem pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah kolonial. Karena, melalui pendidikanlah muncul kelompok terpelajar atau intelektual yang menjadi motor penggerak nasionalisme Indonesia. Melalui tangan merekalah, perjuangan bangsa Indonesia di dalam membebaskan diri dari belenggu kolonialisme dan imperialisme Barat memasuki babak baru. Inilah yang kemudian dikenal dengan periode pergerakan nasional. Perjuangan tidak lagi dilakukan dengan perlawanan bersenjata tetapi dengan menggunakan organisasi modern.
Ide-ide yang muncul pada masa pergerakan nasional hanya terbatas pada para bangsawan terdidik saja. Selain merekalah yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi juga karena hanya kelompok bangsawanlah yang mampu mengikuti pola pikir pemerintah kolonial. Mereka menyadari bahwa pemerintah kolonial yang memiliki organisasi yang rapi dan kuat tidak mungkin dihadapi dengan cara tradisional sebagaimana perlawanan rakyat sebelumnya. Inilah letak arti penting organisasi modern bagi perjuangan kebangsaan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan lahirnya nasionalisme Indonesia. Secara umum bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor yang berasal dari dalam dan luar. Faktor dari dalam antara lain sebagai berikut :
· Seluruh Nusantara telah menjadi kesatuan politik, hukum, pemerintahan, dan berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Ironisnya adalah eksploitasi Barat itu justru mampu menyatukan rakyat menjadi senasib sependeritaan.
· Munculnya kelompok intelektual sebagai dampak sistem pendidikan Barat. Kelompok inilah yang mampu mempelajari beragam konsep Barat untuk dijadikan ideologi dan dasar gerakan dalam melawan kolonialisme Barat.
· Beberapa tokoh pergerakan mampu memanfaatkan kenangan kejayaan masa lalu (Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram) untuk dijadikan motivasi dalam bergerak dan meningkatkan rasa percaya diri rakyat di dalam berjuang menghadapi kolonialisme Barat.
Kondisi itulah yang mampu memompa harga diri bangsa untuk bersatu, bebas, dan merdeka dari penjajahan. Meskipun begitu, harus diakui bahwa munculnya kesadaran berbangsa itu juga merupakan dampak tidak langsung dari perluasan kolonialisme. Oleh karena itu, para mahasiswa yang menjadi penggerak utama nasionalisme Indonesia bisa disebut sebagai tokoh penggerak dari masyarakat. Sedang faktor yang berasal dari luar negeri antara lain kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1905 yang mampu mengangkat rasa percaya diri bahwa bangsa berwarna bisa mengalahkan bangsa kulit putih, lahirnya nasionalisme di kawasan Asia dan Afrika yang berhasil membentuk negara-negara baru, serta beberapa prinsip dari Woodrow Wilson yang termuat dalam Wilson 14 points. Semua nilai-nilai yang berasal dari luar itu berhasil diserap oleh para tokoh pelajar intelektual kita yang sedang belajar di luar negeri.
Bersambung....
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar